Selasa, 21 Oktober 2014

Sistem Pertanian di Jepang


Sebagai negara dengan budaya teknologi yang tinggi, Jepang menerapkan juga teknologi untuk bidang pertaniannya. Pertanian di negara ini sangat diatur secara detail, dikerjakan secara serius, mengutamakan teknologi namun tetap ramah lingkungan. Dengan keunikan pengelolaannya itu, Badan Pertaniannya PBB (FAO) menjadikan daerah pertaniaan di Jepang masuk dalam daftar Warisan Penting Sistem Pertaniaan Global (GIAHS). Dengan porsi lahan pertanian hanya 25 % saja, masyarakat Jepang benar-benar memanfaatkan lahan mereka secara efisien, mereka menanam di pekarangan, ruang bawah tanah, pinggiran rel kereta, di atas gedung, pokoknya setiap lahan yang dapat dimanfaatkan mereka optimalkan.
Pasca Tsunami yang meluluh lantahkan sebagian lahan pertaniannya, jepang merencanakan sitem pertanian yang lebih modern. Sistem pertanian yang dijalankan oleh robot, seperti traktor tanpa awak, mesin tanam dan mesin panen. Untuk menghalau hama jepang akan menggunakan teknologi lampu LED.dan saat ini sistem penanam dilakukan diarea tertutup dengan sistem pencahayaan menggunakan lampu.namun dengan cara tersebut lelah menghasilkan produk yang berkualitas tanpa hama dan tanpa penggunaanpestisida.
   

Keunikan menanam Padi di Jepang
Di Jepang, sawah tidak hanya dijadikan mediauntuk menanam padi, tetapi juga dijadikan tempat untuk berkreasi seni. Dikutipdari wikipedia, karya seni membentuk sawah ini bernama Tanbo.
Sawah-sawah unik bergambar ini bisa Anda lihatdi Desa Aomori, Inakadate, utara Jepang. Tradisi menanam padi ini dimulai sejaktahun 1993. Eksplorasi seorang arkeolog pada saat itu menyatakan kalau tanah diInakadate telah ditanam padi sejak 2.000 tahun lalu. Sebagai penghormatan sejarah tersebut,penduduk di Inakadate mulai bertani dan berkreasi di sawahnya, kemudiandipublikasi. Sejak saat itu, para petani di Inakadate pun rutin menjadikansawahnya sebagai mediaseni. Setiap tahun, para petani berkreasi denganmenciptakan aneka gambar menarik tercipta di atas sawah. Tema yang diambil punberbeda-beda, seperti drama, perang, iklan, atau tokoh fiksi lainnya. Padatahun 2009 gambar yang dibuat adalah Napoleon dan Minamoto no Yoshitsune ditahun 2010. Saat musim tanam tiba, sekitar 8.000 petanimulai membuat gambar di atas sawah seluas 15.000 m2 dan menanam padi sesuaipola. Untuk pewarnaan, mereka mengambil dari varietas padi yang berbeda. Jenispadi yang berbeda ini dimaksudkan agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.Jenis padi yang digunakan adalah tsugaru-roman untuk warna hijau, kodaimaiuntuk warna kuning dan merah.
Ketika musim panas berlangsung, padi mulaitumbuh dan karya seni pun mulai terlihat. Warna padi yang semula hijau, mulaimengalami perubahan. Kemudian pada bulan Juli, ketika padi telah matang,pengunjung pun bisa melihat karya seni indahnya. Untuk pengunjung yang ingin melihat danmengabadikan lukisan di atas sawah ini, harus naik ke menara setinggi 22 meter.Dari ketinggian, gambar yang tercipta bisa terlihat jelas. Sekitar 150.000wisatawan datang ke Inakadate untuk melihat karya seni tak biasa ini. SelainInakadate, daerah Yonezawa di Yamagata juga memiliki sawah unik ini. SEPERTI BERIKUT:
   
  

Saran Departemen Pertanian Jepang untuk Indonesia


Teknologi dan sistem distribusi jadi kunci sukses pertanian.

Wakil Direktur Jenderal Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, Sakuraba, berbagi tips kepada Kemtan Indonesia yang ingin meningkatkan produk padinya agar memiliki kualitas nomor wahid. Menurut Sakuraba, rahasia dari produk pangan yang baik terletak dari teknologi yang digunakan ketika memanen dan sistem distribusi produknya.

Hal itu diungkap Sakuraba ketika berbincang dengan VIVAnews di kediaman Duta Besar Jepang untuk Indonesia. 

"Sangat penting bagi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur dan meningkatkan teknik memanen mereka. Selain itu pemerintah harus melakukan pengecekan yang menyeluruh dari produk pangan itu dipanen hingga disajikan sebagai makanan di meja makan," papar Sakuraba.

Di Jepang sendiri, hampir seluruh rakyatnya juga mengkonsumsi nasi seperti masyarakat Indonesia. Namun sayangnya, kini produk nasi mulai digantikan kehadiran roti.

"Oleh sebab itu Kementerian Pertanian gencar mempromosikan kepada masyarakat agar mengkonsumsi lebih banyak nasi,"  kata Sakuraba.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang gencar mempromosikan Gerakan Sehari Tanpa Nasi yang dicanangkan Kemtan pada Oktober 2010 silam. Gerakan itu merupakan kegiatan moral yang bertujuan untuk menekan konsumsi beras yang kian membumbung tinggi.

sumber





Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Pertanian


Kebijakan pertanian adalah serangkaian tindakan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan umum kebijakan pertanian kita adalah memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif, produksi dan efisiensi produksi naik dan akibatnya tingkat penghidupan dan kesejahteraan petani meningkat. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, pemerintah baik di pusat maupun di daerah mengeluarkan peraturan-peraturan tertentu; ada yang berbentuk Undang-undang, Peraturan-peraturan Pemerintah, Kepres, Kepmen keputusan Gubernur dan lain-lain.
Pemerintah pada umumnya mengimplementasikan kebijakan pertanian dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu di dalam pasar produk pertanian domestik. Tujuan tersebut bisa melibatkan jaminan tingkat suplai, kestabilan harga, kualitas produk, seleksi produk, penggunaan lahan, hingga tenaga kerja,dan berikut adalah beberapa kebijakan pemerintah:
  •  Kebijakan Harga

 Secara teoritis kebijakan harga yang dapat dipakai untuk mencapai tiga tujuan yaitu:

  1. stabilitas harga hasil-hasil pertanian terutama pada tingkat petani
  2. meningkatkan pendapatan petani melalui pebaikan dasar tukar (term of trade)
  3. memberikan arah dan petunjuk pada jumlah produksi.
  •  Kebijakan Pemasaran  

Di samping kebijakan  harga untuk melindungi petani produsen, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan  khusus dalam kelembagaan perdagangan dengan tujuan yang sama, tetapi dengan tekanan pada perubahan mata rantai pemasaran dari produsen ke konsumen, dengan tujuanutama untuk memperkuat daya saing petani.

  • Kebijakan Struktural
Kebijakan struktural dalam pertanian dimaksudkan untuk memperbaiki strukutur        produksi misalnya luas pemilikan tanah, pengenalan dan pengusahaan alat-alat pertanian  yang baru dan perbaikan prasarana pertanian pada umumnya baik prasarana fisik maupun    sosial ekonomi

  • Kebijakan Pertanian dan Industri    

           Ciri-ciri pokok perbedaan antara pertanian dan industri adalah:
  1. Produksi pertanian kurang pasti dan risikonya besar karena tergantung pada alam yang kebanyakannya di luar kekuasaan manusia untuk mengontrolnya, sedangkan industri tidak demikian.
  2. Pertanian memproduksi bahan-bahan makanan pokok dan bahan-bahan mentah yang dengan kemajuan ekonomi dan kenaikan tingkat hidup manusia permintaannya tidak akan naik seperti pada permintaan atas barang-barang industri
  3. Pertanian adalah bidang usaha dimana tidak hanya faktor-faktor ekonomi saja yang menentukan tetapi juga faktor-faktor sosiologi, kebiasaan dan lain-lain memegang peranan penting. Industri lebih bersifat lugas (zakelijk).

Ketiga ciri khusus pertanian ini nampak dalam teori ekonomi sebagai perbedaan dalam respons permintaan dan penawaran atas perubahan-perubahan harga.
Elatisitas harga atas permintaan dan penawaran hasil-hasil pertanian jauh lebih kecil daripada hasil-hasil industri. Misalnya elastisitas harga atas permintaan radio, buku-buku, mobil dan lain-lain, jauh lebih tinggi daripada elatisitas harga atas permintaan beras dan bahan pakaian. Hal ini disebabkan pendapatan sektor industri pada umumnya lebih tinggi daripada pendapatan sektor pertanian maka elastisitas pendapatan atas permintaan barang-barang hasil industri lebih besar daripada atas bahan makanan pokok

  • Pendapatan Penduduk Desa dan Kota

        Ada tiga hal yang meyebabkan rata-rata pendapatan penduduk kota lebih tinggi dibanding penduduk             desa yaitu:    
  1. kestabilan dan kemantapan pendapatan penduduk kota lebih besar dibanding pendapatan penduduk desa
  2. lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan yang dapat mendorong kegiatan ekonomi di kota lebih banyak dibandingkan di desa
lebih banyaknya fasilitas pendidikan dan kesehatan di kota yang memungkinkan rata-rata produktivitas tenaga kerja di kota lebih tinggi.                                                       

Masalah kebijakan pemerintah

Reformasi yang telah berumur sembilan tahun tampaknya masih berjalan di tempat. Pemerintah hingga kini dinilai tak mempunyai kebijakan ekonomi yang jelas. Bahkan pemerintah menelantarkan bidang pertanian yang menjadi basis pemulihan ekonomi.
Itu terlihat dari seringnya pemerintah mengimpor beras belakangan ini. Ratusan ribu hektare lahan pertanian juga beralih menjadi perumahan dan pabrik. Lahan pertanian terancam. Departemen Pertanian memperkirakan lima sampai sepuluh tahun ke depan, 3 juta hektare lahan sawah beralih fungsi. Parahnya lagi, pemerintah mengabaikan permasalahan tersebut.
Sebagai doktor di bidang pertanian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya meluncurkan revitalisasi atau menghidupkan kembali pertanian. Yudhoyono menargetkan lahan abadi seluas 30 juta hektare. Namun, program itu mandul pada penerapannya. Lahan pertanian justru makin tergerus.
Pemerintah sepertinya tidak belajar dari krisis ekonomi pada 1997. Ketika dunia industri terguncang, pertanian menjadi bantal pengaman dengan menyerap jutaan tenaga kerja
 Pemerintah dinilai belum serius mengurus sektor pertanian sebagai salah satu basis ketahanan pangan. Direktur Instititute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah salah langkah dalam mendesain kebijakan pertanian. Akibatnya, produktivitas hasil pertanian rendah serta adanya ketergantungan terhadap komoditas pangan impor. 

"Pertama soal konsistensi pemerintah. Kita lihat anggaran untuk sektor pertanian yang hanya 1,3 persen dari total APBN 2013, sementara Guangzhou 15 persen. Itu aja diturunkan kan, karena menterinya dianggap tak sejalan, maka kena punishment," kata dia dalam diskusi bertajuk Ketahanan Pangan di Tahun Politik, di Jakarta, Rabu malam (2/10/2013).

Tidak adanya insentif dari pemerintah, membuat petani menjadi korban. Produktivitas rendah karena sektor pertanian sudah dinilai tak ekonomis lagi. Ia menyebutkan untuk beberapa komoditas, keuntungan petani dalam sebulan hanya sekitar 800.000-1,2 juta per hektar. 

"Selama desain kebijakan kita tidak riil dan konkret menempatkan ujung tombak pertanian dengan petani diberi insentif maka jangan pernah berharap, bermimpi akan swasembada," jelasnya. 

Produktivitas petani tercatat mengalami penurunan di beberapa komoditas seperti kedelai, jagung, dan padi. 

Dari catatan Indef, produksi kedelai sepanjang 2011 tercatat 851.000 ton, tahun sebelumnya 907.000 ton. Jagung produksinya sepanjang 2011 sebesar 17,6 juta ton, turun dari sebelumnya sebesar 18,3 juta ton. Sementara padi, produksi 2011 sebesar 65,7 juta ton, sebelumnya sebesar 66,4 juta ton. 

Enny menambahkan, kebijakan sektor pertanian juga sangat partial. Tidak ada koordinasi antara sektor terkait. Padahal, lanjutnya, sektor pertanian tidak mungkin bisa jalan sendiri. Perlu juga infrastruktur pendukung pertanian hingga tata niaganya. 

"Perdagangan tidak mendukung swasembada, justru memperburuk. Soal importasi misalnya kita tidak pernah koordinasi. Impor selalu dibuka ketika petani panen. Ini menjadi momentum pedagang untuk memainkan harga sampai di level petani," jelas Enny. 

Neraca perdagangan komoditas pangan semester pertama 2013 juga menunjukkan defisit kian dalam. 

Sebagai catatan, berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian, defisit neraca perdagangan komoditi pangan dari Januari-Juni 2013 semakin parah. Pertumbuhan defisit untuk kedelai olahan paling besar yaitu 175,4 persen. Berturut-turut disusul kacang tanah olahan (55,3 persen), kedelai segar (38,2 persen), kacang tanah segar (19,9 persen), tanaman pangan lain (16,3 persen), almond segar (14,6 persen), ubi kayu olahan (11,5 persen), serta gandum/meslin segar (5,2 persen). Sementara itu, beberapa komoditas yang defisitnya menurun antara lain chesnut (145 persen), jagung olahan (6,7 persen), jagung segar (6,3 persen), gandum/meslin olahan (5,2 persen), terakhir beras segar (5 persen). 

Di sisi lain, orientasi kebijakan juga dinilai hanya jangka pendek, yakni dengan importasi. Ini kata Enny sangat berpeluang menimbulkan kegiatan kartel. Ia mencontohkan, dalam importasi kedelai, sistem kuota dan aturan importir terdaftar justru menyebabkan pemberian izin terkonsentrasi pada tiga pemain besar. 

Berdasar catatan Indef, pemegang kuota importasi kedelai Agustus 2013, PT FKS memegang kuota hingga 46,7 persen. Pemain kedua yang terdiri dari PT GCU dan PT BSS mendapat kuota 19,6 persen. Sementara, pemain ketiga terbesar, PT CTI, PT JN, dan PT GSS memiliki kuota 14,9 persen. 

Tanpa disadari, sebut Enny, kebijakan perdagangan justru rawan menimbulkan adanya market failure (mekanisme pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya). "Keterpurukan dari sektor pertanian terutama pangan kita tidak pernah mempunyai arah kebijakan yang jelas. Bahkan mungkin tidak punya kebijakan," katanya




Selasa, 14 Oktober 2014

Menyimpan Padi Hasil Panen yang Unik




Lumbung padi adalah sebuah lumbung yang digunakan untuk menyimpan dan mengeringkan padi yang telah dipanen. Lumbung ini khusus didesain berdasarkan fungsinya, dan bisa bervariasi berdasarkan negara atau provinsi, Kearifan lokal khususnya dalam wujud  lumbung keluarga kini  nyaris punah dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Sekitar 40 tahun silam hampir setiap keluarga di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki lumbung yang dinamakan "sambi".berikut adalah beberapa jenis lumbung padi masyarakat tradisional indonesia:

Berkas:Rice barn Traditional Sasak Village Sade.JPG lumbung padi suku sasak,lombok

Berkas:Tongkonan Sa dan.jpglumbung padi masyarakat toraja

Berkas:Leuit os 080815-2283 srna.jpg lumbung padi masyarakat sunda,jawa barat

dari berbagai lumbung tersebut memiliki fungsi yang sama dan sangat bagusDengan adanya lumbung, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan,padi yang tersimpan tahan hingga waktu yang lama,tidak terjamah hamaseperti tikus.dan hal tersebut masih dipertahankan sebagai budaya dan menjaga kearifan lokal.

Menanam Padi masyarkat jawa


       Kearifan lokal adalah suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah.

  

   
 Dalam penanaman padi tradisional masyarakat jawa,proses penanaman padi dilakukan dengan gotong royong bahkan sampai proses  pemanenan juga menggunakan proses tersebut.saat pengolahan lahan masyarkat menggunakan cara yang cukup bagus dan selalu dipertahankan yaitu dengan menginjak-injak jerami yang masih tersisa(sisa panen) sampai masuk kedalam lumpur hingga tak terlihat di permukaan lumpur dan ternyata hal tersebut menguntungkan yaitu sisa jerami yang terkubur didalam lumpur dapat menjadi kompos alami bagi padi yang baru di tanamdan ramah lingkungan.

Minggu, 12 Oktober 2014

biografi

hay...kenalin gue didik iksan fedrianto,tak kenal maka tak sayang kata orang-orang sih..tapi menurut gue bohong.buktinya ,kalian punya temen segitu banyak apakah mereka sayang?preketek..gue asli java tapi numpang lahir dan lama di jambi,tahu jambi ngak?emm jambi tu termasuk profinsi besar di pulau suematra,gue anak ke 2 dari 3 bersaudara serasa lengkap deh punya kakak and adik.sekolah gue dari sd sampai sma gue di jambi,kayak katak dalam tempurung, sampai jambi pun blum gue jelajahi.jadi lulus sma gue putusin buat lanjut ke java tepatnya di universitas muhamadiyah yogyakarta.gue masuk prodi agribisni karna emang udah bawaan gue suka pertanian.udah ya bingung,sebenernya ne tugas tik gue..